Nenek Moyang Mamalia Terungkap, Beratnya Cuma 200 Gram
VIVAnews - Setelah meneliti ribuan ekor hewan mamalia
dan fosil-fosilnya, untuk memetakan ciri fisik dan genetik dalam upaya
mencari silsilahnya, tim peneliti di Amerika Serikat menemukan bahwa
leluhur hewan mamalia adalah makhluk kecil berbulu pemakan serangga.

Para peneliti menyimpulkan bahwa ibu dari semua mamalia - kecuali mamalia marsupial (kanguru dan koala) serta beberapa yang bertelur - adalah makhluk berkaki empat, yang beratnya kurang dari setengah pon atau 200 gram.
Seperti diberitakan harian Telegraph, selama beberapa tahun telah terjadi perdebatan mengenai dari mana asal hewan mamalia. Awalnya ada beberapa penelitian DNA pada tahun 1990 yang dilakukan untuk mengetahui apakah mamalia ini mulai berevolusi pada zaman dinosaurus.
Namun, berdasarkan penelitian dari fosil-fosil mamalia menunjukkan bahwa evolusi hewan mamalia terjadi ketika dinosaurus dan reptil-reptil besar mulai punah. Kepunahan itu yang memberikan peluang bagi mamalia untuk beradaptasi dan berkembang menjadi spesies baru.
Menurut Dr Jonathan Bloch, pemimpin penelitian dari Florida Museum of Natural History, temuan terbaru ini menggunakan dua cara, yaitu dengan meneliti data DNA dan data fosil-fosil. "Kami memperkirakan nenek moyang mamalia berasal dari 65 juta tahun yang lalu, 200.000 tahun setelah terjadi kepunahan massal," kata Bloch, dilansir Telegraph, 7 Februari 2013.
Ia menjelaskan bahwa temuan ini telah memunculkan pandangan baru tentang sebuah perubahan besar yang bisa mempengaruhi sejarah kehidupan. "Kepunahan dinosaurus yang telah memberi kesempatan binatang mamalia berkembang menjadi spesies baru," ucap Bloch.
Penemuan ini adalah peristiwa besar dalam sejarah bumi yang berpotensi menemukan kembali silsilah lebih detail dari semua jenis mamalia. "Temuan ini juga bisa menjadi rujukan untuk mencari siapa sebenarnya nenek moyang dari manusia," kata Dr John Wible, dari Carnegie Museum of Natural History.
Ia menambahkan, penelitian dilakukan dengan melihat semua aspek anatomi pada mamalia, dari tengkorak dan kerangka tulang, gigi, organ internal, otot, dan bulu. "Dari data-data anatomi itu kami membuat 'pohon keluarga' dari mamalia dan akhirnya kami mampu merekonstruksi bentuk dari nenek moyang mamalia," ungkap Wible.
Penelitian ini sudah dipublikasikan di Jurnal Science dengan melibatkan lebih dari 4.500 karakter sifat dari 86 spesies mamalia. (umi)
Para peneliti menyimpulkan bahwa ibu dari semua mamalia - kecuali mamalia marsupial (kanguru dan koala) serta beberapa yang bertelur - adalah makhluk berkaki empat, yang beratnya kurang dari setengah pon atau 200 gram.
Seperti diberitakan harian Telegraph, selama beberapa tahun telah terjadi perdebatan mengenai dari mana asal hewan mamalia. Awalnya ada beberapa penelitian DNA pada tahun 1990 yang dilakukan untuk mengetahui apakah mamalia ini mulai berevolusi pada zaman dinosaurus.
Namun, berdasarkan penelitian dari fosil-fosil mamalia menunjukkan bahwa evolusi hewan mamalia terjadi ketika dinosaurus dan reptil-reptil besar mulai punah. Kepunahan itu yang memberikan peluang bagi mamalia untuk beradaptasi dan berkembang menjadi spesies baru.
Menurut Dr Jonathan Bloch, pemimpin penelitian dari Florida Museum of Natural History, temuan terbaru ini menggunakan dua cara, yaitu dengan meneliti data DNA dan data fosil-fosil. "Kami memperkirakan nenek moyang mamalia berasal dari 65 juta tahun yang lalu, 200.000 tahun setelah terjadi kepunahan massal," kata Bloch, dilansir Telegraph, 7 Februari 2013.
Ia menjelaskan bahwa temuan ini telah memunculkan pandangan baru tentang sebuah perubahan besar yang bisa mempengaruhi sejarah kehidupan. "Kepunahan dinosaurus yang telah memberi kesempatan binatang mamalia berkembang menjadi spesies baru," ucap Bloch.
Penemuan ini adalah peristiwa besar dalam sejarah bumi yang berpotensi menemukan kembali silsilah lebih detail dari semua jenis mamalia. "Temuan ini juga bisa menjadi rujukan untuk mencari siapa sebenarnya nenek moyang dari manusia," kata Dr John Wible, dari Carnegie Museum of Natural History.
Ia menambahkan, penelitian dilakukan dengan melihat semua aspek anatomi pada mamalia, dari tengkorak dan kerangka tulang, gigi, organ internal, otot, dan bulu. "Dari data-data anatomi itu kami membuat 'pohon keluarga' dari mamalia dan akhirnya kami mampu merekonstruksi bentuk dari nenek moyang mamalia," ungkap Wible.
Penelitian ini sudah dipublikasikan di Jurnal Science dengan melibatkan lebih dari 4.500 karakter sifat dari 86 spesies mamalia. (umi)
Komentar
Posting Komentar